Mengenai Saya

Sabtu, 16 April 2011

Analisis Laporan Keuangan Bank Global Internasional menurut CAMELS

analisis
Pada Laporan Bank Global Internasional Laporan Bank
- Pada data tahun 2002 (2.45) dan 2003 (1.46) 2004(2.8) ini artinya pada tahun 2004 bank mampu menurunkan rasio, tetapi pada tahun berikutnya bank tidak lagi mampu menurunkan, artinya Semakin tinggi rasio ini artinya modal yang dimiliki bank kurang mencukupi dalam menunjang aktiva tetap dan inventaris sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar,

Rabu, 13 April 2011

Tugas Analisis Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Bank berdasarkan CAMEL

Sebelum ulas lebih jauh mengenai tata cara selengkapnya perhitungan kesehatan bank di Indonesia dengan menggunakan “CAMELS”, sebaiknya merangkum dulu beberapa hal mengenai CAMELS, terutama dikaitkan beberapa kesulitan yang mungkin dihadapi ketika melakukan perhitungan di lapangangnya:

1.Penilaian CAMELS bersifat rahasia, yang hanya diketahui oleh Bank Indonesia dan manajemen bank yang dinilai saja. Dengan demikian, publik atau masyarakat tidak tahu persis mengenai hasil perhitungan selengkapnya. Jadi publik tidak mengetahui apakah suatu bank tersebut memperoleh komposit 1, 2, dan seterusnya. Sebagai cacatan, istilah “komposit” tersebut menggantikan istilah “sehat”, “cukup sehat” , dst pada penilaian kesehatan bank sebelumnya versi CAMEL
2.Perhitungan CAMELS dilakukan oleh manajemen bank terlebih dahulu atau bersifat self-asessment. Selanjutnya pemeriksa bank dari Bank Indonesia akan melakukan konfirmasi dan evaluasi terhadap hasil perhitungan versi bank tersebut sebelum memutuskan hasil akhir perhitungan. Jadi hanya pihak manajemen bank dan BI sendiri yang mengetahui data-data yang digunakan dalam perhitungan tersebut, termasuk hasil atau nilai untuk setiap parameternya. Dan sebagian besar data-data tersebut tidak dipublikasi ke masyarakat. Sebagai contoh, jumlah dan nilai simpanan dari debitur inti tidak akan terlihat pada laporan keuangan yang dipublikasikan ke masyarakat. Beberaoa rasio yang memang diharuskan dipublikasiakan ke masyarakat, misalnya adalah CAR, LDR, NIM, BOPO, atau Kualitas Aktiva Produktif. Padahal rasio-rasio tersebut baru sebagian kecil dari paramater dalam CAMELS
3.Penilaian CAMELS tidak hanya bersifat kuantitatif saja, namun juga mempertimbangkan aspek kualitatif dalam bentuk “expert judgment”- baik dari penilai dari bank yang bersangkutan maupuan dari pemeriks BI. Inilah perbedaan yang signifikan dari CAMELS dibandingkan CAMEL. Pada CAMEL, sebagian besar proses penilaian kesehatan bank menggunakan rumus-rumus matematika dan sistem scoring dari hasil penilaiaj untuk setiap parameter, yaitu dengan skala 0 sampai 100. Dan nilai akhir dari kesehatan bank pun akhirnya berupa angka yang selanjutnya menentukan klasifikasi kesehatan bank yaitu “Sehat”, “Cukup Sehat”, “Kurang Sehat” dan “Tidak Sehat”. Sedangkan pada versi CAMELS menggunakan matriks penilaian yang tidak hanya sekedar pendekatan kuantitatif saja. Hasil akhirnya pun adalah “Komposit 1″ yang identik “sangat baik” atau “sehat” sampai “Komposit 5″ yang bisa dikategorikan “buruk” atau “tidak sehat”.



Terlepas dari beberapa hambatan dan keterbatasan perhitungan CAMELS oleh publik- dalam hal ini mahasiswa atau peneliti, tahap-tahap perhitungan CAMELS secara umum adalah sebagai berikut:

1.Hitunglah nilai parameter sesuai dengan rumus yang telah ditetapkan pada Peraturan Bank Indonesi berikut Surat Edarannya. Misalnya Anda harus menghitung nilai CAR dan 7 parameter lainnya untuk faktor permodalan atau “C”. Dan disinilah kita menghadapi kesulitan dalam mencari data pendukungnya, walaupun rumus untuk setiap parameter sudah disajikan dengan jelas pada Peraturan Bank Indonesia.
2.Berdasarkan nilai parameter tersebut, misalnya CAR, lihatlah pada matriks penilaian komposit untuk faktor permodalan yang telah disediakan oleh BI. Dari matriks tersebut kita akan mengetahui nilai kompositnya jika diketahui nilai CAR. Misalnya, bank dengan CAR = 8% akan memperoleh nilai “Komposit 3″.
3.Hitunglah nilai komposit untuk seluruh komponen dari mulai “C” sampai “S”. Sebagai contoh, pada faktor “C” akan ada 8 nilai komposit.
4.Tetapkan nilai komposit faktor berdasarkan nilai komposit parameter penyusunnya. Jadi  kita  akan menetapkan  6 nilai komposit berikutnya untuk masing-masing faktor, yaitu “C”, “A”, “M”, “E”, “L” dan “S”. Misalnya,  kita harus menetapkan berapa nilai komposit agregat untuk faktor “S” berdasarkan 8 nilai komposit dari parameter penyusunnya.Perlu diketahui bahwa tidak ada rumus matematis yang menghubungkan distribusi nilai komposit per parameter dengan nilai komposit agregat untuk faktornya. BI sudah menyediakan lembar kerja  untuk penilaian tersebut. Lembar kerja tersebut tidak hanya mencantumkan nilai parameter dan hasil penilaian kompositnya saja, namun juga uraian yang bersifat kualitatif. Jadi penilaian CAMELS tersebut juga mempertimbangkan “expert judgement” terhadap kondisi yang terkait dengan parameter yang dinilai
5.Setelah mengetahui 6 nilai komposit, langkah terakhir adalah menentukan nilai komposit akhir dari bank tersebut. Misalnya, jika sebuah bank memperoleh nilai komposit 1 untuk faktor “C”, komposit 2 untuk “A”, komposit 2 untuk “M”, komposit 3 untuk “E”, komposit 1 untuk “L”, dan Komposit 3 untuk “S”, maka berapa nilai Komposit akhir dari bank tersebut? Sekali lagi, tidak ada rumus matematik yang menghubungkan nilai komposit masing-masing faktor dengan nilai komposit akhir dari bank tersebut. Selalu ada penjelasan kualitatif tentang hasil akhir penilaian tersebut yang selengkapnya tertuang dalam lembar kerja yang sudah disediakan. Memang akhirnya setiap bank pasti memperoleh nilai komposit akhir tersebut, yang menunjukkan nilai akhir dari penilaian kesehatan terhadap bank tersebut.
(dikutip dari BudiHermana)

Selasa, 05 April 2011

BAB 3 SOAL 3-3 (Analisis Laporan Keuangan)

BAB 3 SOAL 3-3
pertanyaan :
- diminta :
a. Jelaskan bagaimana Borman Company seharusnya mengklasifikasikan masing - masing sewa tersebut Bahas alasan jawaban anda
b. Indentifikasikan jumlah, yang dicatat Borman sebagai kewajiban pada awal sewa untuk tiap - tiap sewa tersebut
c. Dengan asumsi Borman membayar MLP secara garis lurus, Jelaskan Borman seharusnya mencatat tiap tiap MLP untuk tiap - tiap sewa tersebut.
d. Berikan penilaian atas praktik akuntansi yang secara akurat menggambarkan realitas ekonomi tiap tiap sewa tersebut

jawaban :

Seharusnya Borman Company dapat mmengklasifikasikan berbagai macam sewa tersebut aset sewa tetap berada dalam neraca lessor dan pembayaran sewa diperlakukan sebagai pendapatan saat diterima.

- SGU J tidak memiliki opsi murah, masa sewa 80% estimasi umur ekonomi peralatan
- SGU K memiliki opsi murah, masa sewa sama dengan 50% estimasi umur ekonomis peralatan
- SGU L tidak memiliki opsi murah, masa sewa sama dengan 50% estimasi umur

dalam berbagai macam option sewa seperti ini seharusnya Borman Company mengklasifikasikan macam macam sewa dari pendapatan dan pengeluaran yang mereka dapatkan untuk menseimbangkan keuangan yang mereka

BAB 2

- BAB 2

Pertanyaan :

2- 30 Definisikan dan sebutkan contoh dari komponen nilai yang tidak relevan dari
laba


2-39 Jenis aset atau kewajiban apakah yang lebih cocok untuk pengukuran nilai wajar
keuangan atau operasi ? jelaskan dengan refrensi hierarki input.


Jawaban :

2-30 contohnya ketika penjualan dan laba perusahaan dalam setahun mungkin sangat rendah karena terjadinya penggolakan tenaga kerja yang berkepanjangan di dalam fasilitas produksi utamanya.


2- 39 pembuatan standar membentuk hierarki nilai wajar input (yaitu asumsi yang memberikan dasar dalam mendapatkan nilai wajar)
hierarki input dibagi atas tiga input bagian yaitu :
>Input tingkat 1
Harga yang dikutip dari pasar aktif tempat perusahaan yang melaporkan mempunyai kemampuan untuk mengaksesnya, apabila perusahaan tersebut mempunyai blok yang besar didalam volume perdagangan keseluruhan
> Input tingkat 2
Harga yang dapat diobservasi baik langsung maupun tak langsung dalam pasar aktif untuk aset dan kewajiban yang sama ,input harga yang dikutip misalnya (tingkat bunga, kurva tingkat hasil ,resiko kredit
>Input tingkat 3
Merupakan input yang tidak dapat diobservasi yang merefleksikan asumsi manajemen sendiri mengenal asumsi yang akan dibuat pelaku pasar.

Sabtu, 26 Februari 2011

BAB 2 Soal 2-1 (Analisis Laporan Keuangan)

Pemakai laporan keuangan sering menanggap proses penetapan standar sebagai proses politik. Seorang pemakai manyatakan : Saya berpendapat bahwa penetapan standar akuntansi adalah hasil dari tindakan politik seperti juga hasil logika atau pemnemuan empiris. Mengapa?? Karena penetapan standar merupakan keputusan sosial. Standar memberikan pembatasan perilaku, karena itu, standar harus diterima oleh pihak yang terkait, Penerimaan dapat dipaksakan, sukarela atau keduanyua. Pada msayarakat demokratis untuk mendapatkan persetujuan merupakan proses yang rumit yang membutuhkan keahlian pemasaran dalam arena politik, Banyak pihak rumit yang terkait dengan sesuatu usulan standar ikut campur untuk melindungi kepentingan mereka sambil untuk melindungi kepentingan mereka sambil menutupi motivasi mereka secara teoritis. Mereka sring berkata Jika anda menyukai jawabanya, Anda akan menyukai teorinya,Hal ini juga berarti bahwa mereka yang diatur melalui proses penetapan standar memiliki pengaruh besar pada proses peraturan tersebut, Salah satu anggota FSAB menyatakan : "Komunitas usaha memiliki pengaruh yang besar terhadap penetapan standar dibandingkan sebelumnya. Saya rasa ini tiddak sehat,Hal yang diatur dalam proses ini adalah komunitas penyusun dan jika mereka yang sedang diatur memiliki peranan dominan dalam proses pengatur , maka ini merupakan maaslh besar "

diminta :
Diskusikan relevansi proses penetapan standar akuntasi terhadap analisis laporan keuangan..

Penetapan standar akuntansi merupakan suatu proses politik dengan partisipasi pengguna laporan keuangan yang makin meningkat
dari sudut pandang analisis, proses politik ini kadang kala menghasilkan standar yang merupakan hasil kompromi sehingga kurang mewajibkan dan informasi yang paling relevan
sebagai contoh adalah kontroversi mengenai kompensasi berbasis saham (executive stock opition -ESO) meskipun FSAB telah mengadakan pemungutan suara yang mengharuskan biaya ESO dimasukkan ke dalam Laba yang dilaporkan, lebi kua yang dilakukan peusahaan Silicon Valley memaksa FSAB untuk mundur. Akhirnya, FSAB mengeluarkan standar lunak (SFAS 123) yang gagal untuk mengharuskan perusahaan mengharuskan perusahaan memasukkan biaya opini saham ini kedalam laporan laba mereka. akan tetapi perusahaan, diperbolehkan untuk menyajikan beban ini pada catatan atas laporan keuangan.

Sabtu, 19 Februari 2011

BAB 1 SOAL 1-3 (Analisis Laporan Keuangan)

Lakukan analisis komperatif atas Eastman Corporation dengan menyelesaikan analisis di bawah ini .Uraikan dan berikan komentar atas temuan yang signifikan dari analisis komparatif anda

EASTMAN CORPORATION
Laporan Laba Rugi (juta$)
Untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember





























































tahun 6


tahun 5


tahun 4


ANGKA KUMULATIF


Angka Rata@ Tahunan



penjualan



$6,880



$3,490



$2,860



$13,230



$4,410






HPP



3,210



2,810



1,810



7,830



2,610



Laba Kotor



3,670



680



1.050



5400



1800



Beban Operasi



1.200



465



945



2.610



870



Laba Sebelum Pajak



2.470



215



105



3.060



1.020



Laba Bersih



$1.485



$145



$58



$1.688



$562.6



ANALISIS :
Hasil analisis dari laporan laba rugi EASTMAN CORPORATION adalah penjualan secara umum naik sejak tahun ke 4 sampai tahun ke 6,begitu juga dengan laba bersih pada eastman corporation semakin tahun meningkat pada tahun ke 6 setelah penjualan dikurangi oleh Harga pokok penjualan dan menghasilkan Laba Kotor kemudian dikurangi dengan Beban Operasi dan laba sebelum pajak sehingga menghasilkan LABA BERSIH
Meskipun peningkatan biaya cukup signifikan pada EASTMAN COORPORATION ini mereka tetap menstabilkan angka kumulatif sehingga angka rata rata tahunan cukup memuaskan.

Selasa, 28 Desember 2010

SISTEM INFORMASI ORGANISASIONAL

Pendahuluan
Di dalam suatu perusahaan pasti terdapatadanya suatu organisasi di dlamnya yang menyangkut pergerakan didalam menjalankan perusahaan tersebut,organisasi merupakan suatu perkumpulan satu atau lebih yang membuata suatu tujuan tertentu.


Fitur fitur Umum Organisasi
Organisasi adalah birokrasi yang memiliki fitur-fitur “struktural” tertentu. Birokrasi yaitu organisasi formal yang memiliki pembagian yang jelas mengenai tenaga kerja, prosedur, dan aturan abstrak, dan pengambilan keputusan yang bersifat netral yang menggunakan kualifikasi teknis dan profesionalisme sebagai dasar kenaikan pangkat karyawan.
Karakteristik struktural semua organisasi :

1. pembagian tenaga kerja secara jelas
2. hierarki
3. prosedur dan aturan yang eksplisit
4. keputusan-keputusan yang bersifat netral
5. dasar kualifikasi teknis untuk posisi jabatan
6. efisiensi organisasi maksimum

Rutinitas Dan Proses Bisnis
Organisasi memiliki kegiatan menyerap sumberdaya , mengolah serta memproduksi. rutinitas, merupakan SOP (Standar Operating Procedures) yang biasanya terdiri dari aturan, prosedur serta praktik yang telah dikembangkan untuk memenuhi keadaan yang diharapkan. Proses bisnis, merupakan sekumpulan dari rutinitas. Dengan mengamati proses bisnis kita akan dapat melihat/memahami bagaimana bisnis dalam perusahaan bekerja.

System informasi terkait dengan politik organisasi karena mempengaruhi akses ke sumber utama, yaitu informasi. System informasi berpotensi mengubah struktur, budaya, politik, dan kerja organisasi. Alasan paling umum dari kegagalan proyek-proyek besar mengarah kepada hambatan perubahan politikal dan organisasional.

Prosedur standar pengoperasian, aturan-aturan, prosedur dan praktik-praktik yang seksama yang dikembangkan oleh organisasi untuk dapat mencakup semua situasi yang mungkin dihadapi.

Politik organisasi, perbedaan-perbedaan ini menjadi persoalan bagi manajer dan karyawan, dan hasilnya adalah pergolakan politik, persaingan, dan konflik di dalam organisasi. Hambatan politik adalah salah satu dari sekian banyak kesulitan terbesar untuk membawa perubahan organisasi, khususnya perkembangan sistem informasi yang baru.

Kultur organisasi adalah kumpulan asumsi fundamental seperti itu mengenai produk apa yang harus dihasilkan organisasi, bagaimana prosesnya, di mana, dan untuk siapa.
Blog dengan ID 26250 Tidak ada Blog dengan ID 26250 Tidak ada

Fitur fitur Khusus Organisasi
Fitur-fitur khusus organisasi meliputi struktur, sasaran, konstituensi, gaya kepemimpinan, tugas-tugas, dan lingkungan sekitar yang berbeda.

A. Tipe Organisasi

Struktur pengusaha, struktur sederhana dan dikelola oleh pengusaha yang bertindak sebagai direktur pelaksana tunggal. Contoh bisnis kecil baru.

Birokrasi mesin, birokrasi besar yang ada di lingkungan yang lambat berubah, menghasilkancommon Organisasi, semua organisasi memiliki beberapa fitur "struktural" serupa.
Birokrasi divisional, kombinasi dari bergam birokrasi mesin, masing-masing menghasilkan produk dan layanan yang berbeda, semuadikendalikan dari kantor pusat. Contohnya Perusahaan-perusahaan Fortune 500.

Birokrasi professional, organisasi berbasis pengetahuan di mana bentuk barrang-barang produksi dan jasa tergantung pada keahlian dan pengetahuan para professional. Contohnya perusahaan hukum, rumah sakitadhokrasi, organisasi ‘satuan tugas’ yang harus merespon lingkungan yang berubah dengan pesat. Misalnya perusahaan konsulatan.

B. Lingkungan

Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik. Pada satu sisi, organisasi terbuka dan bergantung pada lingkungan social dan fisik disekitarnya. Di sisi lain, organisasi bias mempengaruhi lingkungannya. Perbedaan-perbedaan lain diantara organisasi antara lain :

Sasaran utama yang hendak dicapai dan tipe kekuatan yang digunakan untuk mencapainya. Ada yang menggunakan sasaran koersif (penjara) dan sasaran praktis (bisnis). Ada juga yang menggunakan sasaran normative (universitas).

Organisasai melayani kelompok dan memiliki wilayah yang beragam, sebagian memberi keuntungan bagi anggotanya, sebagian lagi memberikan keuntungan kepada klien, pemegang saham atau publiknya.

Sifat kepemimpinan dari tiap-tiap organisasi sangat berbeda satu sama lain. Satu organisasi mungkin cenderung demokratis atau otoriter daripada lainnya.

Tugas-tugas yang dijalankan dan teknologi yang digunakan. Sebagian organisasi menjalankan tugas-tugas rutin utama yang bias dikurangi menjadi aturan-aturan formal yang memerlukan sedikit keputusan, sementara yang lainnya memiliki tugas utama nonrutin.

PERUBAHAN SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI

(a) Infrastruktur Teknologi Informasi dan Layanan Teknologi Informasi
Salah satu cara agar organisasi bisa mempengaruhi bagaimana teknologi informasi digunakan yaitu melalui keputusan-keputusan mengenai konfigurasi teknis dan organisasional dari system, siapa yang akan mendesain, membangun dan memelihara infrastruktur IT organisasi. Uniot yang bertanggung jawab memelihara layanan teknologi (hardware, software, data storage, dan network) disebut departemen system informasi.

Departemen system informasi terdiri dari para ahli, seperti programmer, analis system. Pemimpin proyek, dan manajer system informasi. Programmer adalah ahli teknis terlatih yang membuat instruksi perangkata lunak pada computer. Analis system bertugas menyususn hubungan antar kelompok system informasi dan kelompok-kelompok lain dalam organisasi. Manajer system informasi adalah pemimpin dari beragam ahli pada departemen system informasi.

Selain itu ada juga Chief information officer (CIO) dan end-user. CIO tergolong manajer senior yang bertugas mengepalai fungsi system informasi di dalam perusahaan. Sedangkan end-user adalah perwakilan di luar kelompok system informasi sebagai objek sasaran pengembangan aplikasi.

(b) Bagaimana system informasi mempengaruhi organisasi

Teori ekonomi.

* IT mengganti biaya modal dan biaya informasi
* Teknologi system informasi merupakan factor produksi seperti halnya modal dan tenaga kerja
* Teori biaya transaksi menyatakan bahwa perusahaan berusaha mengurangi biaya transaksi.
* IT membantu perusahaan menekan biaya transaksi. Jika biaya transaksi menurun, jumlah karyawan juga mengecil karena semakin murah dan mudah bagi perusahaan untuk membuat kontrak pembelian barang-barang dan jasa di pasar disbanding membuat sendiri produk dan jasanya.
* Teori agensi mengatakan perusahaan memiliki ikatan kontrak di antara bagian-bagian yang harus diawasi dan dikelola.
* IT bias mengurangi biaya agensi, memungkinkan perusahaan untuk tumbuh tanpa menambah biaya pengawasan, dan tanpa menambah tenaga kerja.

Teori Behavioral

* IT membuat organisasi lebih ramping.
* IT mampu mengubah hierarki pengambilan keputusan dengan menekan biaya informasi
* memperluas distribusi informasi
* mempercepat proses pengambilan keputusan
* memfasilitasi pekerja tingkat-bawah untuk membuat keputusan tanpa pengawasan dan meningkatkan efisiensi manajemen
* Rentang pengendalian perusahaan juga akan meningkat

Pada organisasi postindustri, otoritas meningkat bergantung pada pengetahuan dan kompetensi. Jadi, bentuk menjadi ramping karena para pekerja professional cenderung berciri self-managing; dan pengambilan keputusan menjadi lebih terdessentralisasi sementara pengetahuan dan informasi semakin tersebar secara luas.

Teknologi informasi mendorong jaringan task force organisasi dimana kelompok-kelompok professional bertemu baik langsung maupun melalui media elektronik untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Hal ini mengarah pada organisasi virtual, yaitu organisasi yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan orang, asset, dan gagasan dalam menciptakan dan mendistribusikan produk dan layanan tanpa terbatasi oleh batasan-batsan tradisional organisasi atau lokasi fisik.

System informasi terkait dengan politik organisasi karena mempengaruhi akses ke sumber utama, yaitu informasi. System informasi berpotensi mengubah struktur, budaya, politik, dan kerja organisasi. Alasan paling umum dari kegagalan proyek-proyek besar mengarah kepada hambatan perubahan politikal dan organisasional.
(c) Internet dan Organisasi
Internet meningkatkan aksesbilitas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk organisasi. Internet mampu secara dramatis menekan biaya transaksi dan agensi. Bisnis secara cepat membangun kembali sebagian proses bisnis intinya melalui teknologi internet dan menjadikan teknologi ini sebagai komponen pokok bagi infrastruktur teknologi informasi. Jika jaringan lebih dimanfaatkan secara efisien, hasilnya berupa proses bisnis lebih mudah dilakukan, karyawan yang dibutuhkan lebih sedikit, dan organisasi menjadi lebih ramping daripada waktu lalu.

sumber : www.google.co.id/sistem-organisasinal