Mengenai Saya

Rabu, 13 April 2011

Tugas Analisis Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Bank berdasarkan CAMEL

Sebelum ulas lebih jauh mengenai tata cara selengkapnya perhitungan kesehatan bank di Indonesia dengan menggunakan “CAMELS”, sebaiknya merangkum dulu beberapa hal mengenai CAMELS, terutama dikaitkan beberapa kesulitan yang mungkin dihadapi ketika melakukan perhitungan di lapangangnya:

1.Penilaian CAMELS bersifat rahasia, yang hanya diketahui oleh Bank Indonesia dan manajemen bank yang dinilai saja. Dengan demikian, publik atau masyarakat tidak tahu persis mengenai hasil perhitungan selengkapnya. Jadi publik tidak mengetahui apakah suatu bank tersebut memperoleh komposit 1, 2, dan seterusnya. Sebagai cacatan, istilah “komposit” tersebut menggantikan istilah “sehat”, “cukup sehat” , dst pada penilaian kesehatan bank sebelumnya versi CAMEL
2.Perhitungan CAMELS dilakukan oleh manajemen bank terlebih dahulu atau bersifat self-asessment. Selanjutnya pemeriksa bank dari Bank Indonesia akan melakukan konfirmasi dan evaluasi terhadap hasil perhitungan versi bank tersebut sebelum memutuskan hasil akhir perhitungan. Jadi hanya pihak manajemen bank dan BI sendiri yang mengetahui data-data yang digunakan dalam perhitungan tersebut, termasuk hasil atau nilai untuk setiap parameternya. Dan sebagian besar data-data tersebut tidak dipublikasi ke masyarakat. Sebagai contoh, jumlah dan nilai simpanan dari debitur inti tidak akan terlihat pada laporan keuangan yang dipublikasikan ke masyarakat. Beberaoa rasio yang memang diharuskan dipublikasiakan ke masyarakat, misalnya adalah CAR, LDR, NIM, BOPO, atau Kualitas Aktiva Produktif. Padahal rasio-rasio tersebut baru sebagian kecil dari paramater dalam CAMELS
3.Penilaian CAMELS tidak hanya bersifat kuantitatif saja, namun juga mempertimbangkan aspek kualitatif dalam bentuk “expert judgment”- baik dari penilai dari bank yang bersangkutan maupuan dari pemeriks BI. Inilah perbedaan yang signifikan dari CAMELS dibandingkan CAMEL. Pada CAMEL, sebagian besar proses penilaian kesehatan bank menggunakan rumus-rumus matematika dan sistem scoring dari hasil penilaiaj untuk setiap parameter, yaitu dengan skala 0 sampai 100. Dan nilai akhir dari kesehatan bank pun akhirnya berupa angka yang selanjutnya menentukan klasifikasi kesehatan bank yaitu “Sehat”, “Cukup Sehat”, “Kurang Sehat” dan “Tidak Sehat”. Sedangkan pada versi CAMELS menggunakan matriks penilaian yang tidak hanya sekedar pendekatan kuantitatif saja. Hasil akhirnya pun adalah “Komposit 1″ yang identik “sangat baik” atau “sehat” sampai “Komposit 5″ yang bisa dikategorikan “buruk” atau “tidak sehat”.



Terlepas dari beberapa hambatan dan keterbatasan perhitungan CAMELS oleh publik- dalam hal ini mahasiswa atau peneliti, tahap-tahap perhitungan CAMELS secara umum adalah sebagai berikut:

1.Hitunglah nilai parameter sesuai dengan rumus yang telah ditetapkan pada Peraturan Bank Indonesi berikut Surat Edarannya. Misalnya Anda harus menghitung nilai CAR dan 7 parameter lainnya untuk faktor permodalan atau “C”. Dan disinilah kita menghadapi kesulitan dalam mencari data pendukungnya, walaupun rumus untuk setiap parameter sudah disajikan dengan jelas pada Peraturan Bank Indonesia.
2.Berdasarkan nilai parameter tersebut, misalnya CAR, lihatlah pada matriks penilaian komposit untuk faktor permodalan yang telah disediakan oleh BI. Dari matriks tersebut kita akan mengetahui nilai kompositnya jika diketahui nilai CAR. Misalnya, bank dengan CAR = 8% akan memperoleh nilai “Komposit 3″.
3.Hitunglah nilai komposit untuk seluruh komponen dari mulai “C” sampai “S”. Sebagai contoh, pada faktor “C” akan ada 8 nilai komposit.
4.Tetapkan nilai komposit faktor berdasarkan nilai komposit parameter penyusunnya. Jadi  kita  akan menetapkan  6 nilai komposit berikutnya untuk masing-masing faktor, yaitu “C”, “A”, “M”, “E”, “L” dan “S”. Misalnya,  kita harus menetapkan berapa nilai komposit agregat untuk faktor “S” berdasarkan 8 nilai komposit dari parameter penyusunnya.Perlu diketahui bahwa tidak ada rumus matematis yang menghubungkan distribusi nilai komposit per parameter dengan nilai komposit agregat untuk faktornya. BI sudah menyediakan lembar kerja  untuk penilaian tersebut. Lembar kerja tersebut tidak hanya mencantumkan nilai parameter dan hasil penilaian kompositnya saja, namun juga uraian yang bersifat kualitatif. Jadi penilaian CAMELS tersebut juga mempertimbangkan “expert judgement” terhadap kondisi yang terkait dengan parameter yang dinilai
5.Setelah mengetahui 6 nilai komposit, langkah terakhir adalah menentukan nilai komposit akhir dari bank tersebut. Misalnya, jika sebuah bank memperoleh nilai komposit 1 untuk faktor “C”, komposit 2 untuk “A”, komposit 2 untuk “M”, komposit 3 untuk “E”, komposit 1 untuk “L”, dan Komposit 3 untuk “S”, maka berapa nilai Komposit akhir dari bank tersebut? Sekali lagi, tidak ada rumus matematik yang menghubungkan nilai komposit masing-masing faktor dengan nilai komposit akhir dari bank tersebut. Selalu ada penjelasan kualitatif tentang hasil akhir penilaian tersebut yang selengkapnya tertuang dalam lembar kerja yang sudah disediakan. Memang akhirnya setiap bank pasti memperoleh nilai komposit akhir tersebut, yang menunjukkan nilai akhir dari penilaian kesehatan terhadap bank tersebut.
(dikutip dari BudiHermana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar